Sabtu, 14 Maret 2015

Di Tikung Sama Kamu

Dapat pesan gambar via sosmed WA dari murid basket jaman ngelatih dulu, isinya e-brosur acara lari jarak pendek 5 dan 10 km di Bandung yang disponsori oleh salah satu Bank gede di Indonesia. Sangat menarik acara lari seperti ini bagi saya karena Walau finish urutan berapapun asal dapat menyelesaikan lari hingga garis finish pasti dapat kalungan medali, setelah buka web untuk melakukan pendaftaran online registraai untuk 5 km pendaftaran biayanya 75ribu dan untuk10 km 100 ribu akhirnya dengan pergulatan batin yang lama berdasarkan isi dompet dan lingkar perut saya menutuskan mengikuti yang 5 km saja.

Sehari sebelum perlombaan seluruh peserta menukarkan bukti pembayaran dengan starter pack yang isinya kaos olahraga merk lokal, nomor dada dan kartu E-money dengan deposit 50 ribu, dan diumumkan race akan dimulai jam setengah enam pagi 

Datang jam lima pagi saya kaget lapangan saparua sudah penuh dengan para runner beneran maupun runner kagetan garis start barisan depan pun sudah penuh bahkan temen saya melakukan lari pemanasan dulu 2 keliling lapang saparua padahal dia ikut race yang 10 km ( menurut saya yang pelari kagetan, itu buang tenaga ). beberapa menit Sebelum dimulai ada perasaan lega melihat begitu banyaknya peserta digaris start, dengan banyaknya peserta kecil kemungkinan bagi saya untuk menjadi peserta paling belakang karena prinsip saya daripada lari paling belakang lebih baik naik angkot sambil ngahuap ulen panas.

Peserta lari 10 km lebih dahulu dilepas 5 menit kemudian peserta 5km, 1km pertama masih asyik ikut gerombolan anak muda dan memasuki km ke 2 mulai agak repot karena pace nya tidak beraturan dikarenakan tidak rela di salip ibu  ibu yang setelannya tidak meyakinkan, km ke 3 mulai kerasa repot  dan tentu saja kecepatan mulai berkurang tapi Alhamdulillan di belakang masih banyak rombongan, masuk km 4 mulai kejar kejaran sama gadis dengan setelan hot pant yang bener bener sporty gak rela dong aa keduluan sama neng abg nah 500 meter terakhir mulai ditambah lagi pace nya, dan pas lagi semangat tinggi menuju garis finish ada beberapa panitia yang teriak bahwa saya harus minggir dikarenakan menghalangi pelari yang dibelakang "wtf sejak kapan balap lari harus pake minggir minggiran karena menghalangi" setelah saya menoleh kebelakang ternyata ibu ibu berusia sekitar 40 50 an, saya masih ga habis pikir kenapa saya musti minggir, karena saya seorang gentle man saya persilahkan si ibu duluan melewati saya. Agak heran juga pas ibu itu finish semua orang digaris finish tepuk tangan dan ternyata oh ternyata ibu itu peserta lari 10 km.....

Sebagai laki laki saya merasa gagal, disalip ditikungan terakhir oleh ibu ibu paruh baya yang jarak larinya 2 kali lipat lebih panjang, tetapi setelah pengalungan medali semua kesedihan itu sirna terhapus oleh sajian panitia dengan stand stand kuliner jajanan khas kota saya  dan tentu saja pembayaran hanya bisa dilakukan dengan kartu e-money pemberian panitia. Seluruh rangkaian acara ditutup oleh sajian live musik dari neneng Raisa, padahal sehabis lari tadi sudah  mandi dulu tapi tetep agak canggung mau deketin Raisa takut pas ngobrol di bilangin "aa disalip nini-nini nya?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar